Record Detail
Advanced SearchText
Agama dan Ruang Publik Menurut Armando Salvatore dan Implikasinya dalam Menata Hubungan Antar Agama di Indonesia
Tesis ini mengangkat topik tentang agama dan ruang publik menurut Armando Salvatore dan implikasinya dalam menata hubungan antaragama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dalam filsafat politik dengan menekankan lensa realis. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan analisis hermeneutis terhadap karya-karya utama Salvatore dan literatur lain yang relevan. Secara teoretis, penelitian ini mengkritisi pandangan sekularisasi yang menganggap bahwa agama tidak lagi penting dalam ruang publik modern. Sebagai sosiolog agama kontemporer, ia menawarkan perspektif yang berbeda dari teori sekularisasi klasik dengan menekankan bahwa agama tetap menjadi elemen fundamental dalam ruang publik modern. Salvatore menolak anggapan bahwa ruang publik harus bebas dari unsur keagamaan dan menyoroti pentingnya peran tradisi agama dalam sejarah pembentukan masyarakat modern. Ia mengkritik pandangan Jürgen Habermas yang terlalu menekankan rasionalitas komunikatif dan cenderung mengesampingkan warisan keagamaan. Menurut Salvatore, pendekatan Habermas gagal memahami bahwa agama bukan hanya masalah privat, tetapi juga memiliki dimensi publik yang legitim dan konstruktif dalam kehidupan sosial-politik. Pendekatan genealogis yang dikembangkan Salvatore digunakan sebagai kerangka analisis untuk memahami bagaimana tradisi agama berperan dalam pembentukan ruang publik. Kritik teoretis ini menjadi dasar pengembangan teori alternatif yang mengakui peran konstitutif agama dalam ruang publik modern, bukan sekadar sebagai elemen yang harus dimarginalisasi atau diprivatisasi. Dalam konteks Indonesia yang memiliki keragaman agama dan tradisi yang kuat, pemikiran Salvatore menawarkan sudut pandang yang sangat relevan untuk memahami bagaimana pengalaman sejarah dan praktik sosial memengaruhi hubungan antaragama dan kebijakan publik. Secara praktis, penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia memberikan ruang bagi ekspresi keagamaan dalam kehidupan publik melalui pengakuan terhadap keberagaman dan keterlibatan agama dalam berbagai aktivitas sosial. Kehidupan publik diwarnai oleh partisipasi aktif kelompok-kelompok keagamaan dalam wacana sosial, pendidikan, budaya, dan bahkan kebijakan. Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa agama tidak hanya hadir dalam ranah pribadi, tetapi juga memiliki peran penting dalam membentuk kehidupan bersama di tengah masyarakat yang majemuk. Model ruang publik Indonesia yang mengakomodasi keberagaman agama dapat menjadi contoh penerapan praktis dari teori Salvatore. Gagasan Salvatore dapat diimplementasikan untuk mendorong pengakuan terhadap ekspresi keagamaan, membangun dialog antaragama yang lebih substantif, dan menciptakan hubungan antaragama yang harmonis dan berkelanjutan di Indonesia. Implikasi praktis dari penelitian ini mencakup pengembangan kebijakan publik yang lebih inklusif terhadap keberagaman agama, penguatan institusi-institusi dialog antaragama, dan perumusan strategi pengelolaan konflik berbasis agama. Hasil penelitian memberikan pandangan alternatif terhadap teori sekularisasi dan menunjukkan bahwa agama tetap memainkan peran penting dalam ruang publik yang plural. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori ruang publik yang lebih komprehensif dan memberikan rekomendasi konkret bagi penataan hubungan antaragama di Indonesia.
Availability
| 23.01012 | 320.1 Win a | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
| Series Title |
-
|
|---|---|
| Call Number |
320.1 Win a
|
| Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2025 |
| Collation |
xii + 136hlm: 22x28cm
|
| Language |
Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
-
|
| Classification |
320.1
|
| Content Type |
-
|
| Media Type |
-
|
|---|---|
| Carrier Type |
-
|
| Edition |
-
|
| Subject(s) | |
| Specific Detail Info |
-
|
| Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available






