Tesis ini membahas tentang solidaritas sosial orang muda Katolik berdasarkan Anjuran Apostolik Christus Vivit artikel 170-172. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa orang muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan sosial, namun menghadapi tantangan seperti individualisme, kurangnya dukungan pastoral, dan terbatasnya ruang partisipasi dalam Gereja. Tujuan utama penelitian ini adalah memahami bagaimana Christus Vivit dapat menjadi inspirasi teologis dan pastoral dalam menumbuhkan solidaritas sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis dokumen, terutama teks Christus Vivit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang muda Katolik mampu mewujudkan solidaritas melalui keterlibatan nyata dalam isu sosial dan kehidupan Gereja. Solidaritas tersebut menjadi perwujudan iman yang hidup dan transformatif. Tesis ini merekomendasikan sinergi antara Gereja dan komunitas orang muda dalam membangun solidaritas sosial yang berkelanjuran dan kontekstual di tengah tantangan zaman.