Tesis ini membahas tentang refleksi teologis Maria berdukacita di kaki salib Yesus dalam konteks misi OSM di Paroki Mater Dolorosa Jelimpo. Maria berdukacita di kaki salib Yesus direfleksikan dalam berbagai konteks kehidupan manusia sepanjang zaman. Kesetiaan Maria menjadi teladan bagi Gereja masa kini, untuk terus mewartakan kerahiman Allah, memberikan penghiburan kepada sesama yang lemah, miskin, sesuai dengan panggilan khas masing-masing. Kehadiran Gereja merupakan kehadiran seorang ibu yang penuh belas kasih, merangkul semua orang tanpa mamandang perbedaan. Refleksi tentang Maria berdukacita di kaki salib Yesus menjadi tema yang relevan dalam menghadapi berbagai persoalan dunia saat ini. Dalam mengerjakan tesis ini, penulis melakukan studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka diperoleh dari Kitab Suci, Tradisi, dan dokumen OSM. Data konteks, diperoleh melalui wawancara dengan umat dan para misionaris OSM yang berkarya di Jelimpo. Temuan penulis adalah duka Maria bukan hanya berhenti pada kesetiaannya yang berdiri di kaki salib Yesus, melainkan dalam penderitaan manusia dewasa ini. Duka Maria ditemukan dalam kehidupan sesama yang miskin, hutan gundul dan mereka yang masih tersalib dalam penderitaan dunia. Implikasi tesis ini adalah memaknai pentingnya meneladani Maria dalam karya pelayaan OSM dan kehidupan umat di Paroki Mater Dolorosa Jelimpo. Penderitaan Maria, meski dihayati melalui kesaksian hidup dalam hal kesetiaan, semangat pengorbanan, kesabaran, dan kepekaan terhadap penderitaan orang lain. Kehadiran Maria di kaki salib harus menjadi simbol kehadiran Gereja masa kini. Gereja senantiasa setia dalam mewartakan perdamaian dan menunjukkan solidaritas kepada sesama yang membutuhkan. Duka Maria mengandung harapan bahwa setiap penderitaan manusia bersatu dalam penderitaan Kristus.