Tesis ini mengkaji peluang dan tantangan pembinaan intelektual di era digital bagi siswa Seminari Menengah Roh Kudus Tuka. Penulisan tesis ini didasari atas keperihatinan peneliti terhadap dampak negatif penggunaan internet di kalangan seminaris. Berlandaskan pada Pedoman Pembinaan Calon Imam di Indonesia bagian Seminari Menengah nomor 35.1-35.10, diharapkan para formator, guru dan seminaris di Seminari Menengah Roh Kudus Tuka dapat memberikan perhatian dalam pembinaan intelektual di era digital. Pembinaan intelektual di era digital menawarkan akses informasi yang luas, membantu para guru menciptakan metode pembelajaran yang kreatif, membantu seminaris dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan membantu seminaris mengembangkan keterampilan diri. Akan tetapi, penggunaan internet dalam pembinaan intelektual seminaris menghadirkan juga tantangan seperti: distraksi, penurunan minat membaca, kemerosotan relasi sosial, kecenderungan untuk melakukan plagiat dan degradasi daya berpikir kritis seminaris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Temuan menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pembinaan intelektual seminaris di satu sisi menghadirkan peluang untuk meningkatkan prestasi akademis seminaris. Sementara itu, di sisi lain penggunaan internet oleh seminaris juga menghadirkan tantangan yang dapat menghambat perkembangan prestasi akademis seminaris. Oleh karena itu diperlukanpendampingan, pengawasan dan edukasi yang intensif oleh para formator dan guru terhadap seminaris. Selain itu, para formator dan guru harus menjalin relasi dan kerjasama yang baik agar seminaris dapat menggunakan internet dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai pembinaan di Seminari Menengah Roh Kudus Tuka.