Image of Efek Perkawinan dalam Pasangan Pekerja Migran Katolik: Studi fenomenologis penerapan Kanon 1134-1136

Text

Efek Perkawinan dalam Pasangan Pekerja Migran Katolik: Studi fenomenologis penerapan Kanon 1134-1136



Tesis ini membahas tentang keharmonisan perkawinan jarak jauh yang dialami oleh pasangan pekerja migran Indonesia (PMI) Katolik. Secara spesifik, pasangan PMI yang dimaksud adalah suami bekerja di Indonesia, sedangkan istri bekerja di luar negeri. Topik ini menarik dan penting untuk diteliti secara teoretis dan praktis sebab dalam Gereja Katolik, perkawinan jarak jauh masuk dalam kategori perkawinan dengan reksa pastoral khusus yang mana perkawinan terjadi oleh salah satu atau kedua-duanya adalah PMI. Secara teoretis, perkawinan jarak jauh tidaak jauh berbeda dengan perkawinan pada umumnya. Hanya saja dalam tesis ini, penulis berusaha untuk menelisik secara lebih mendalam perkawinan jarak jauh yang terjadi pada pasangan PMI Katolik menurut kan. 1134-1136 tentang efek perkawinan. Kanon tersebut menjadi pisau bedah untuk menganalisis keharmonisan hidup perkawinan pasangan PMI Katolik. Ada tiga unsur penting yang dibahas dalam kan. 1134-1136 yakni [1] relasi pasangnan suami-istri yang tetap dan eksklusif, [2] pelaksanaan hak dan kewajiban menyangkut persekutuan hidup perkawinan, dan [3] usaha orang tua bagi pendidikan dan kesejahteraan anak. Objek penelitian dalam tesis ini adalah pasangan PMI Katolik dari Paroki Maria Ratu Damai, Purworejo, Kab. Malang. Metode penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Melalui pendekatan fenomenologis, penulis menggali, menginterpretasi dan menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami oleh seseorang dalam kehidupan, termasuk pengalaman subjek saat berinteraksi dengan sesama dan lingkungan sekitar. Berdasarkan data hasil penelitian, analisis dan refleksi yuridis, penulis sekurang-kurangnya menemukan lima temuan dari tesis ini. Pertama, pasangan PMI yang saat ini sedang menjalani perkawinan jarak jauh dapat mempertahankan keharmonisan hidup perkawinan mereka karena adanya sikap jujur dan terbuka serta komunikasi yang intensif. Komunikasi menjadi kunci utama dalam hal ini. Kedua, pasangan PMI berusaha untuk tetap setia dengan senantiasa mengingat janji perkawinan yang telah mereka ucapkan. Ketiga, setiap pasangnan PMI berusaha sekuat tenaga untuk menunaikan tugas mereka sebagai orang tua dengan memenuhi kebutuhan dan pendidikan anak. Keempat, motivasi utama para PMI adalah ekonomi. Dengan bekerja sebagai PMI, mereka dapat emanaikkan taraf hidup menjadi lebih baik seperti membangun rumah, menyekolahkan anak, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar hutang. Kelima, sebagai pasangnan Katolik, pasangan PMI berupaya untuk senantiasa hidup dalam kekudusan dengan aktif dalam hidup menggereja, menjadi petugas liturgi, ketua stasi, ketua kelompok (baca:lingkungan) dan juga asisten imam di tempat masing-masing. Terkhusus bagi PMI yang berada di Hong Kong, kebutuhan akan pelayanan rohani terakomodir melalui sebuah kelompok yang disebut KKIHK atau akronim Kelompok Katoloik Indonesia di Hong Kong.


Availability

23.01022248.4 Lam ePerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
248.4 Lam e
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xvi + 309hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
248.4
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this