Tesisi ini mengkaji konsep tentang peran dan tanggung jawab suami-istri dalam sistem perkawinan budaya Lio di kabupaten Ende dalam perspektif hukum Gereja kanon 1055 dan 1135. Penelitian ini bertujuan pertama untuk memberi pengetahuan secara hukum Gereja tentang peran suami-istri menurut kanon 1055 dan 1135 dalam budaya Lio, kedua mengajak suami-istri, dalam perkawinan Katolik menghormati hukum Gereja, ketiga untuk membantu suami-istri dalam perkawinan Katolik membangun hubungan interpersonal yang bersifat saling mengasihi, solider, komitmen dalam menjaga kesetiaan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan wawancara mendalam sebagai sumber pendukung. Data dihimpun dari buku Kitab Hukum Kanonik, buku-buku budaya Lio dan artikel-artikel jurnal. Proses penelitian ini membawa penulis sampai pada temuan bahwa dalam budaya Lio, suami memiliki tanggung jawab utama, sementara istri lebih berperan dalam pengelolaan rumah tangga dan pendidikan anak. Namun pengaruh belis yang terlalu mahal membuat peran antara suami-istri menjadi tidak seimbang. Meskipun terdapat pembedaan dalam pembagian peran secara adat, prinsip kesetaraan dalam tanggung jawab perkawinan sebagaimana diatur dalam hukum Gereja Katolik harus tetap diterapkan dengan membantu dialog antar budaya. Maka dari itu, pendampingan pastoral yang lebih intensif sangat dibutuhkan untuk membantu pasangan suami-istri dalam mengharmonisasikan nilai-nilai budaya dengan ajaran Gereja.