Tesis ini membahas relevansi spiritualitas Semar dalam pewartaan iman dalam budaya lokal. Semar, sebagai tokoh sentral dalam dunia wayang memiliki karakter unik yang mencerminkan kebijaksanaan, kerendahan hati, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam budaya Jawa, Semar hanya seorang punakawan, tetapi juga simbol spiritual yang mereprentasikan nilai-nilai luhur yang dapat dikaitkan dengan ajaran iman Kristiani. Penelitian ini menggunakan penekatan interdisipliner dengan menggabungkan perspektif teologi, budaya, dan sosiologi untuk memahami bagaimana figur Semar dapat menjadi media inkulturasi dalam pewartaan iman. Studi ini menganalisis asal-usul dan mitologi Semar, perannya dalam berbagai lakon wayang, serta nilai-nilai moral dan sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas Semar memiliki keselarasan dengan prinsip pewartaan iman, khususnya dalam aspek kerendahan hati, pelayanan, dan kebijaksanaan rakyat kecil. Sebagai figur yang menjembatani dunia spiritual dan realitas sosial, Semar dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan metode pewartaan yang lebih kontekstual dan relevan dengan budaya lokal.