Record Detail
Advanced Search
Text
Teologi Formasio Calon Katekis: studi fenomenologi kesiapan mahasiswa IPI Malang menjadi katekis
Katekis memainkan peran penting dalam misi pewartaan Gereja, karena keberadaannya sebagai pendidik iman, guru, dan saksi iman. Kehadiran katekis yang kompeten dalam praksis pastoral berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan pembinaan iman umat. Sayangnya di beberapa wilayah gerejani, peran katekis dimaksud belum optimal, dan salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya kesiapan mahasiswa yang menjalani proses formasio sebagai calon katekis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan kesiapan mahasiswa STP-IPI Malang. Program studi pendidikan keagamaan katolik, dalam menjalani proses formasio sebagai calon katekis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif untuk menginvestigasi pengalaman subyektif mahasiswa mengenai kesiapan mereka dalam menjalankan tanggung jawab sebagai calon katekis. Subjek penelitian terdiri dari 6 mahasiswa yang sudah melaksanakan program magang pastoral, dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan bantuan software MAXQDA. Hasil penelitian menunjukkan, dilema awal panggilan sebagai katekis, unsur pengalaman dan persepsi terkait proses formasi dan kesiapan merupakan cerminan dari pengalaman spiritual dan profesional, serta perjalanan rohani yang membawa mereka lebih dekat kepada Kristus. Pengalaman relasional menjadimoment transformasi diri ( pertumbuhan rohani, penemuan identitas, pemahaman diri yang melibatkan refleksi iman, kegigihan dalam menghadapi tantangan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas dengan penuh kesadaran dan integritas). Pengalaman personal meliputi pengembangan keterampilan dan kesadaran sosial dalam pelayanan. Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor pendukung kesiapan dalam menjalankan peran katekis, yaitu pengalaman pendidikan sebelumnya terutama pendidikan teologi dan dukungan keluarga, sementara faktor penghambat yaitu keterampilan komunikasi, ketidakpastian akan panggilan, serta kurangnya motivasi. Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa 'pendidikan teologis' yang berkualitas merupakan faktor penting dalam mempersiapkan mahasiswanya menjadi katekis, menjadi wadah yang membekali pemahaman mendalam tentang ajaran Gereja, teologi, teologi pastoral, dan keterampilan praktis yang dibutuhkan sebagai katekis.
Availability
| 1903006 | 230 Tar t | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
| Series Title |
-
|
|---|---|
| Call Number |
230 Tar t
|
| Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2024 |
| Collation |
xvi; 395hlm: 21x30cm
|
| Language |
Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
-
|
| Classification |
230
|
| Content Type |
-
|
| Media Type |
-
|
|---|---|
| Carrier Type |
-
|
| Edition |
-
|
| Subject(s) | |
| Specific Detail Info |
-
|
| Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available






