Skripsi ini membahas pemikiran Santo Agustinus tentang Kota Allah (Civitas Dei) dan Kota Dunia (Civitas Terrena) dalam terang karya monumentalnya The City of God, serta relevansinya bagi Gereja Katolik di Indonesia masa kini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan makna teologis dua kota tersebut menurut Agustinus dan menilai bagaimana pemikiran itu dapat menjadi acuan reflektif bagi Gereja dalam menjalankan misinya di tengah masyarakat yang plural dan sekular. Agustinus menunjukkan bahwa dua kota ini dibedakan oleh orientasi cinta: cinta kepada Allah atau cinta kepada diri. Penulis mengamati bahwa tantangan yang dihadapi Gereja Katolik di Indonesia, seperti sekularisme, materialisme, dan krisis moral, mencerminkan realitas Kota Dunia yang semakin nyata. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi pustaka terhadap The City of God edisi terjemahan Marcus Dods serta berbagai sumber teologis dan historis terkait konteks Gereja Katolik di Indonesia. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Gereja dipanggil untuk menjadi tanda kehadiran Kota Allah melalui kesetiaan pada Injil, keterlibatan sosial dan kesaksian iman di tengah kehidupan duniawi.