Penelitian ini berfokus pada refleksi teologis atas intervensi Allah dalam karya keselamatan manusia berdasarkan narasi Keluaran 2:1-10, serta relevansinya bagi kehidupan modern, khususnya bagi kaum awam, religius, dan umat manusia pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali makna intervensi Allah yang tampak dalam peristiwan penyelamatan Musa serta bagaimana makna tersebut dapat memberikan inspirasi dan petunjuk hidup bagi manusia masa kini dalam berbagai konteks sosial, spiritual, dan eksistensial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka dan analisis teks biblis secara teologis dan kontekstual. Teks Keluaran 2:1-10 dianalisis melalui pendekatan naratif-teologis, dengan menyoroti simbol, peran tokoh, dan dinamika penyelenggaraan ilahi yang tersembunyi namun aktif. Data sekunder diperoleh dari literatur teologi biblis, tafsir Alkitab, serta tulisan-tulisan pastoral yang relevan dengan kehidupan awam dan religius. Hasil temuan menunjukkan bahwa intervensi Allah dalam kisah ini terjadi melalui tindakan manusiawi yang diliputi oleh penyelenggaraan Ilahi, seperti kasih ibu, keberanian kakak Musa, dan belas kasih putri Firaun. Penyelamatan Musa menjadi tanda awal keterlibatan Allah dalam membebeaskan umat-Nya. Dalam konteks modern, temuan ini menunjukkan bahwa Allah tetap berkarya dalam sejarah manusia, terutama melalui solidaritas, keberanian moral, dan tindakan kasih konkret. Bagi kaum awam dan religius, narasi ini menjadi inspirasi untuk menjadi perpanjangan tangan Allah dalam karya penyelamatan melalui tindakan nyata di tengah masyarakat yang terancam oleh ketidakadilan, krisis moral, dan kehilangan harapan.