Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya pembaharuan dalam pembinaan calon imam, khususnya dalam konteks Gereja yang sedang menempuh jalan sinodalitas. Gereja sinodal yang menekankan persekutuan, partisipasi, dan misi menjadi kerangka fundamental dalam menjawab tuntutan zaman dan dinamika umat. Dalam hal ini, pembinaan calon imam Kongregasi Misi (CM) perlu diintegrasikan dengan semangat sinodal agar mampu membentuk imam yang tidak hanya unggul secara intelektual dan spiritual, tetapi juga solider dan misioner. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini berkisar pada bagaimana aspek sinodalitas dapat diinternalisasikan dalam proses pembinaan calon imam CM, serta apa saja dimensi pembinaan yang relevan dan mendukung integrasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif, melalui analisis kritis atas dokumen-dokumen Gereja seperti Optatam Totius, Redemptoris Missio, Pastores Dabo Vobis, dan Ratio Formationis CM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pembinaan manusiawi, rohani, intelektual, pastoral, dan komunitas dapat dikembangkan dalam terang sinodalitas Gereja. Kehadiran teladan Santo Vinsensius a Paulo turut memberi inspirasi dalam membentuk calon imam yang rendah hati, partisipatif, dan bermisi. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa pembinaan calon imam CM tidak hanya bersifat formasional, tetapi juga transformatif: membentuk pribadi imam yang mampu berjalan bersama umat, mendengarkan realitas, serta menjawab panggilan zaman melalui pewartaan yang kontekstual dan pelayanan yang solider.