Tema yang dibahas dalam skripsi ini adalah Pemenuhan Janji Allah Kepada Bangsa Israel Pasca Pembuangan dalam Ezra 1:1-11 untuk memahami penggenapan janji ilahi pasca-pembuangan Babel. Fokus utama adalah peran sentral Raja Koresh dari Persia sebagai instrumen kedaulatan Allah dalam memulihkan bangsa Israel. Studi ini didorong oleh pertanyaan mengenai struktur dan isi teks, nilai-nilai yang terkandung, serta pesan teologis dan relevansinya bagi kehidupan umat beriman kontemporer. Karya tulis menggunakan metode analisis-eksegese Kitab Suci yang komprehensif dan refleksi teologis berdasarkan kajian kepustakaan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dan implikasi teologis dari peristiwa pemulangan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa teks terbagi menjadi tiga bagian: pengumuman pembebasan Koresh, persiapan keberangkatan orang buangan, dan pengembalian bejana Bait Allah. Raja Koresh digambarkan sebagai pemimpin yang baik hati dan bertanggung jawab, yang ketaatannya pada titah Tuhan membebaskan umat Israel untuk kembali membangun Yerusalem. Pesan teologis utama menekankan kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan dalam memenuhi janji-Nya, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan melalui pertobatan dan ketergantungan total pada-Nya. Relevansi bagi umat beriman masa kini meliputi penghiburan, dorongan untuk kembali kepada Tuhan, pengakuan atas cara Allah bekerja melalui sesama, dan peneguhan harapan di tengah ketidakpastian hidup.