Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Relasionalitas Manusia dalam Personalisme Manusia dan Personalisme Emmanuel Mounier
Fokus tulisan ini adalah mengkaji konsep relasionalitas manusia dalam personalisme Emmanuel Mounier. Mounier adalah seorang filsuf Perancis mencoba menawarkan suatu cakrawala baru dalam memahami relasi antarmanusia melalui kerangka personalisme. Baginya, manusia tidak dapat dipahami hanya dari segi fisik atau atribut lahiriah, tetapi melalui pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari dan keterlibatannya dalam relasi dengan sesama. Artinya bahwa eksistensi manusia selalu bersifat relasional dalam setiap kehadiran dan perjumpaan dengan orang lain. Gagasan tersebut mengisyaratkan bahwa setiap pribadi memiliki harapan, kebebasan, pengalaman, keunikan dan nilai yang tak tergantikan. Dalam kerangka ini, pribadi bukanlah objek mati yang dapat dijelaskan sepenuhnya melalui rumusan tetap atau kategori konseptual yang kaku. Sebaliknya, pribadi adalah subjek yang hidup, berkembang, dan memiliki kedalaman eksistensial yang tak habis dipahami secara final. Dengan menggunakan metode historis-faktual, penulis menerjemahkan pemikiran Emmanuel Mounier dalam suatu konteks persoalan faktual saat ini. Penulis menggunakan karya-karya Mounier, khususnya buku Personalism serta literatur sekunder lainnya yang membahas mengenai tema relasionalitas manusia dalam kerangka personalisme. Adapun kontribusi dalam kajian ini yang dapat diterapkan dalam konteks kehidupan kontemporer terutama di Indonesia. Pertama, manusia dipanggil untuk hidup secara bertanggung jawab dalam komunitas dengan menjalin relasi yang bermakna dan konstruktif. Kedua, dalam konteks kehidupan beragama, pemikiran Mounier menawarkan prinsip-prinsip etis seperti keterbukaan, kesetiaan, dan kemurahan hati yang dapat memperkuat praktik moderasi beragama dalam masyarakat plural. Ketiga, dalam dunia kerja, pendekatan ini mendorong penghormatan terhadap martabat dan kebebasan setiap individu, termasuk penyandang disabilitas yang kerap mengalami diskriminasi struktural. Keempat, di era digital, Mounier menekankan pentingnya komunikasi yang personal dan bertanggung jawab sebagai sarana membangun relasi yang otentik. Dengan demikian, pemikiran Mounier tentang relasionalitas manusia tidak hanya menawarkan perspektif konseptual-filosofis tetapi juga menjadi dasar praksis yang konkret. Relasionalitas Mounier yang dibangun atas dasar cinta menjadi fondasi dalam membangun kehidupan sosial yang lebih adil, inklusif, dan manusiawi, baik dalam skala personal, komunal, maupun struktural.
Availability
| 21.094 | 194 Bab k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
| Series Title |
-
|
|---|---|
| Call Number |
194 Bab k
|
| Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2025 |
| Collation |
xii + 117hlm: 21,5x28cm
|
| Language |
Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
-
|
| Classification |
194
|
| Content Type |
-
|
| Media Type |
-
|
|---|---|
| Carrier Type |
-
|
| Edition |
-
|
| Subject(s) | |
| Specific Detail Info |
-
|
| Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available






