Orang Katolik dipanggil untuk memikul salib dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tidak banyak orang Katolik mampu memaknai salib-salib dalam kehidupannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kehidupan orang Katolik di zaman sekarang dalam memaknai salib. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yang bersumber pada konsep empati yang digagas oleh Edith Stein. Data-data yang telah terkumpul dianalisa dalam terang teologi salib Edith Stein. Edith Stein menegaskan bahwa teologi salib bukanlah sekedar teori, melainkan praktik hidup yang dijalankan oleh kaum beriman dalam memikul salib. Rahmat Allah memampukan mereka melalui jalan salib dan mencapai tujuan akhir perjalanannya, yaitu persatuan dengan Allah. Penelitian ini menunjukkan bahwa praktik memikul salib yang dijalankan oleh orang Katolik di zaman sekarang sejalan dengan teologi salib Edith Stein. Kebaruan lain dalam penelitian ini adalah memperkenalkan pandangan Edith Stein tentang teologi salib sebab pandangannya masih belum dikenal oleh kaum beriman di Indonesia dan tidak banyak penelitian terdahulu yang membahas tentang teologi salib dalam pandangannya.