Image of Teologi Salib Harapan Yang Tunggal: Keberpihakan Congregatio Imitationis Jesu terhadap Kaum Perempuan

Text

Teologi Salib Harapan Yang Tunggal: Keberpihakan Congregatio Imitationis Jesu terhadap Kaum Perempuan



Salib merupakan suara yang mewartakan bahwa kebangkitan adalah kenyataan eskatologis; tindakan Allah memproklamasikan pewahyuan diri-Nya dalam Yesus Kristus, dan membenarkan seluruh pewartaan Yesus di hadapan para lawan-Nya. Teologi salib telah merebak di banyak tuangan refleksi dan profleksi para teolog. Jurgen Moltmann telah menyumbang refleksinya tentang teologi salib, dan dengannya ia telah membuka kemungkinan pengembangan teologi salib dan kristologi bagi para peneliti berikutnya. Sang Tersalib, Yesus Kristus dan pengalaman salib merupakan satu kesatuan realitas iman kristiani dalam bingkai kebangkitan; dan kyrios menandai kuasa Yesus Kristus yang dimuliakan oleh Allah Bapa. Dengan memandang Sang Tersalib di sana, setiap pribadi beriman menemukan pesan cinta mendalam akan Salib dan kekuatannya. Yesus yang di atas salib hingga wafat dan bangkit adalah Allah yang seharusnya dikenal dan diimani oleh setiap orang Kristen. Teologi yang dikembangkan dalam buku ini adalah teologi salib harapan yang tunggal. Harapan yang tunggal menjadi locus dalam memperluas medan teologi salib menjadi Teologi Salib Harapan yang Tunggal. Konsep harapan yang tunggal pada salib Kristus dipicu oleh Tahun Yubileum Salib ke-900 pada tahun 1933 oleh Paus Pius XI. Dalam rangka Tahun Salib tersebut, penggalan syair madah zaman Kristen Kuno, O Crux Ave Spes Unica menjadi seruan pemujaan dan penyelamatan bagi seluruh Gereja. Seruan tersebut dijadikan Mgr. Heinrich Leven, moto episkopalnya. Salib harapan yang tunggal merupakan kekuatan kuasa kasih yang ditimba melalui kontemplasi salib; di sana seseorang membiarkan dirinya dikuasai oleh kasih Kristus yang diungkapkan dan dipancarkan oleh salib. Kekuatan salib harapan yang tunggal itulah yang memampukan siapa pun dalam bermisi bagi orang-orang tersalib. Di sinilah teologi menjadi sungguh-sugguh hidup dalam bermisi ortopraksis. Dengannya, cara pandang ontologis beralih kepada personalis; bukan siapa Allah, melainkan apa yang Allah lakukan; bukan Allah yang transenden, melainkan Allah yang terlibat dalam hidup manusia. Allah yang misteri menjadi Allah yang hadir dan berpihak kepada kaum miskin, termasuk kaum perempuan. Semoga semua yang membaca buku ini, tergerak, dan dapat menimba kekuatan pada salib harapan yang tunggal untuk bermisi ortopraksis.


Availability

21040230 Keb tPerpustakaan STFTAvailable
21041230 Keb tPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
230 Keb t
Publisher Kanisius : Yogyakarta.,
Collation
x + 262hlm; 15,5x23cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-21-8414-3
Classification
230
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this