Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa Vinsensius de Paul adalah seorang ahli dalam hukum kanonik. Gagasan Vinsensius memang melampaui tradisi hidup bakti yang pada abad ke-17 masih didominasi oleh para biarawan kontemplatif atau semi-kontemplatif. Vinsensius mendirikan komunitas kerasulannya yang ‘partikular’ semata-mata untuk memenuhi kebutuhan Gereja. Sejak awal, ia tidak pernah memiliki niat untuk mendirikan sebuah lembaga gerejawi yang berbeda sama sekali dengan corak pembaktian diri yang sudah dihayati dan teruji baik dalam Gereja. Kelahiran Kongregasi Misi dengan konfigurasi kanonik yang ‘istimewa’ ini merupakan respons imannya terhadap kebutuhan ‘baru’ dan ‘mendesak’ di Gereja Katolik Prancis pada saat itu.