Skripsi 'Eksegese Mat 1:18-25 dan Relevansinya Bagi Hidup Para Suster PIJ dan Hidup Keluarga Kristiani' secara khusus mendalami keutamaan hidup Santo Yusuf yaitu ketaatan. Studi atas teks Mat 1:18-25 dilakukan dalam bidang Teologi Sumber, yaitu dengan metode eksegese teks sebagai suatu karya sastra. Metode eksegese meliputi analisis konteks, analisis bahasa, analisis cerita, eksegese dan refleksi teologis. Berdasarkan rangkaian hasil analisis teks atas Mat 1:18-25 yang mengisahkan tentang kelahiran Yesus Kristus, penulis menemukan bahwa tokoh utama dalam kisah ini adalah Yusuf yang taat melaksanakan kehendak Allah sehingga memungkinkan terjadinya karya keselamatan. Peranan Yusuf ini mengandung empat pesan teologis. Pertama, Allah hadir dan terlibat dalam hidup manusia yang taat pada hukum dan beriman. Kedua, pertimbangan hukum hendaknya dilengkapi dengan pertimbangan iman. Ketiga, rencana Allah terjadi melalui keputusan yang melampaui kebijaksanaan manusia. Keempat, keselamatan terjadi karena ketaatan kepada kehendak Tuhan. Ketaatan kepada kehendak Tuhan merupakan suatu keutamaan hidup yang bernilai tinggi daripada sekedar mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku. Ketaatan seperti ini mencerminkan keutamaan Allah sendiri yaitu sifat belas kasih yang mendatangkan keselamatan. Setiap anggota Gereja dipanggil untuk ikut terlibat dalam misi keselamatan Allah melalui tugas dan perutusan masing-masing. Para Suster Pauperis Infantis Jesu (PIJ) menghayati keutamaan ini melalui aspek asketis dan apostolik untuk menghadirkan keselamatan bagi sesama yang dilayani. Keluarga Kristiani menghayatinya melalui kesetiaan dalam perkawinan sebagai perwujudan cinta kasih Allah bagi umat-Nya.