Record Detail
Advanced SearchText
Ekaristi dan Dunia Kehidupan (Suatu Tinjauan Refleksi Teologis)
Setiap hari Minggu dan bahkan setiap harinya umat kristiani merayakan Ekaristi. Mengapa setiap hari Minggu dirayakannya Ekaristi? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat mendasar sekali. Ekaristi dirayakan pada hari Minggu karena dirayakan pada hari Kristus mengalahkan maut dan membagikan hidup-Nya yang tak kenal maut kepada umat Kristiani. Selain itu juga, mengapa umat Kristiani merayakan Ekaristi setiap hari? Ekaristi merupakan sumber dan puncak dari kehidupan umat Kristiani. Maka, sudah menjadi keharusan umat Kristiani merayakan Ekaristi baik setiap hari Minggu maupun setiap harinya. Umat Kristiani disebut sebagai manusia Ekaristi. Disebut sebagai manusia Ekaristi, yaitu orang yang ambil bagian dalam Ekaristi, bukanlah orang yang menutup mata dan cuek terhadap urusan dunia. Namun sebaliknya, manusia Ekaristi adalah orang yang sudah mengalami kasih Tuhan dalam perayaan Ekaristi didorong untuk ambil bagian dalam perjuangan hidup yang konkret bagi dunia yang lebih baik dan masyarakat yang lebih damai dan penuh kasih. Umat Kristiani merayakan Ekaristi setiap hari Minggu dan bahkan setiap hari bukan hanya untuk memenuhi perintah Tuhan dan mengenangkan apa yang pernah Ia lakukan. Namun, lebih dalam Gereja merayakan secara liturgis kenangan akan Kristus, hidupNya, kematianNya, dan kebangkitan-Nya. Dengan demikian, Ekaristi merupakan perayaan pujian syukur atas kebaikan Tuhan yang telah dialami oleh umat Kristiani yakni keselamatan. Ekaristi adalah kurban syukur kepada Bapa. Ia adalah pujian, yang oleh Gereja menyatakan terima kasihnya kepada Allah atas segala kebaikanNya: untuk segala sesuatu, yang Ia laksanakan dalam penciptaan, penebusan dan pengudusan. Jadi Ekaristi pertama-tama merupakan upacara syukur. (KGK, 1360) Ekaristi berarti 'bersyukur'. Hidup Ekaristis adalah hidup yang dihayati dengan penuh syukur. Yesus memberikan Ekaristi kepada Gereja supaya Gereja mampu untuk selalu bersyukur atas segala pengalaman hidup yang boleh dialaminya. Makna dari Ekaristi ialah perayaan syukur kepada Allah. Oleh karena itu, semangat pujian syukur menjadi dasar seluruh hidup Gereja, umat Allah. Dengan demikian, Gereja, umat Allah hendaknya mudah bersyukur dari pada mengeluh. Ekaristi memampukan Gereja untuk sedikit demi sedikit membiarkan sikap mengeluh hilang dan memilih untuk bersyukur.
Availability
| 10.000006 | 234.163 LAN e | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
| Series Title |
-
|
|---|---|
| Call Number |
234.163 LAN e
|
| Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2014 |
| Collation |
viii + 95hlm; 21,5x28cm
|
| Language |
Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
-
|
| Classification |
234.163
|
| Content Type |
-
|
| Media Type |
-
|
|---|---|
| Carrier Type |
-
|
| Edition |
-
|
| Subject(s) | |
| Specific Detail Info |
-
|
| Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available






