Record Detail
Advanced SearchText
Filsafat Anti-Korupsi: Membedah Hasrat Kuasa, Pemburuan Kenikmatan, dan Sisi Hewani Manusia di Balik Korupsi
Orang harus korupsi kalau mau selamat. Orang-orang yang tidak korup justru menjadi korban dan dikucilkan. Korupsi menjadi sebentuk hegemoni yakni kekuasaan yang menindas namun dilihat sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja justru malah wajar dan bernilai baik. Orang menyuap karena tidak ada jalan lain untuk melakukan pekerjaan selain menyuap. Orang mencuri karena tidak ada jalan lain untuk hidup selain mencuri. Sementara tindak menyuap dan mencuri justru malah mengembangkan kultur korupsi yang telah ada sebelumnya. Inilah lingkaran setan korupsi. Pola semacam inilah yang harus kita perangi bersama. Di sisi lain pelaku korupsi adalah manusia dengan segala kerumitan dan dinamika jiwanya yang amat unik dan kita perlu untuk memahami kerumitan dinamika jiwa manusia tersebut. Sejauh saya pahami ini adalah buku pertama yang tidak secara teknis mendekati korupsi dari aspek hukum, politik ataupun ekonomi melainkan dari sisi-sisi terdalam manusia yang melakukannya. Inilah yang menurut saya menjadi nilai unik sekaligus kelebihan dari buku ini. Buku ini ditujukan untuk para praktisi hukum, politisi, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan orang-orang yang peduli pada upaya bangsa untuk menghancurkan korupsi di berbagai bidang. Selamat membaca dan selamat tercerahkan.
Availability
17184 | 320.01 Wat f | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Pustaka Filsafat
|
---|---|
Call Number |
320.01 Wat f
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 2012 |
Collation |
208hlm: 12,5x20cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-21-3362-2
|
Classification |
320.01
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
Cetakan 5
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available