Minat para filsuf terhadap bahasa, terutama digerakkan oleh keinginan mereka untuk memahami conseptual knowledge atau hakikat ilmu pengetahuan pada umumnya. Dalam rangka mencari pemahaman tersebut, para filsuf mencoba mendalami hal-hal lain, misalnya fisika, matematika, seni, sejarah dan lain-lain. Cara bagaimana pengetahuan itu diekspresikan dan dikomunikasikan, dan itu diyakini oleh para filsuf berhubungan erat dengan hakikat pengetahuan atau dengan pengetahuan konseptual itu sendiri.