Dalam kalangan teologi Katolik terdapat tradisi panjang dan kaya dalam menghargai serta memanfaatkan pemikiran filsafat. Tentu saja, tradisi ini pasti tidak monolit. Hal itu masuk akal saja bila kita ingat bahwa tradisi ini sudah meliputi 20 abad. Kerap kali terjadi ups and Downs dalam sejarahnya. Kalau kita mempelajari tradisi ini secara mendetail, tentu banyak nuansa harus ditambah tentang periode atau peristiwa saat hubungan antara teologi dan filsafat agak tegang. Tetapi, secara keseluruhan tradisi ini berlangsung terus sampai sekarang. Jadi, dari zaman kuno ketika filsafat terutama berkaitan dengan nama-nama seperti Plato, Aristoteles, Stoa, dan Neoplatonisme, sampai dengan fenomenologi, eksistensialisme, process philosophy, dan banyak aliran filsafat modern yang lain lagi.