Filsafat hukum mempelajari persoalan-persoalan filosofis yang muncul dari eksistensi dan praktik hukum. Dengan kata lain, filsafat hukum tidak memiliki inti persoalan filosofis utama yang khas bagi dirinya sendiri seperti dimiliki cabang-cabang filsafat lain, selain bertumpang-tindih dengan persoalan-persoalan di cabang-cabang filsafat tersebut. Karena ide-ide seperti rasa bersalah, kesalahan, niat dan tanggung jawab merupakan isu sentral di dalam hukum, maka filsafat hukum menjadi parasit bagi filsafat etika, khususnya mengenai konsep pikiran dan tindakan. Karena para advokat menyoroti tentang bagaimana hukum mestinya berjalan, dan bagaimana mestinya hukum dikerjakan dan dikelola, maka filsafat hukum juga menjadi parasit bagi filsafat politik. Bahkan perdebatan tentang hakikat hukum, yang telah mendominasi filsafat hukum beberapa dekade terakhir, sebenarnya sudah menjadi perdebatan umum filsafat bahasa dan metafisika sejak lama.