Record Detail
Advanced SearchText
Sampar
Sungguh mencekam, memperlihatkan ketegangan manusia yang 'teralienasi'. Camus mentransvaluasikan nilai keterasingan manusia menjadi suatu fenomena Sampar yang membuat suatu kota terisolasi. Membaca buku ini, saya hanyut dalam ketegangan-ketegangannya, terlempar dalam sebuah kota yang getir, terdampar pada satu ingatan tentang hidup manusia. Pada akhirnya, kita bisa melihat dan menyadari, 'manusia'-nya Albert Camus selalu sebagai manusia yang absurd, hidup adalah sebentuk kewajiban yang getir. Secara keseluruhan, novel ini layak ada di rak buku manusia yang masih mau dikatakan 'manusia'. Selesai membaca buku ini, mungkin anda akan berlari keluar rumah lalu melihat ke sekeliling: Kota ini masih baik-baik saja kan?
Availability
13033 | 843 Cam s | Available | |
2118 | 843 Cam s | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
843 Cam s
|
Publisher | Yayasan Obor Indonesia : Jakarta., 2006 |
Collation |
x + 386hlm; 13,5 x 18,5 cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-461-582-X
|
Classification |
843
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available