Gereja pada hakikatnya bersifat missioner: diutus untuk mewartakan Kabar Gembira. Setelah mendengarkan pewartaan itu, ada harapan bahwa orang-orang menyatakan kesediannya untuk bergabung dalam Gereja. Itu ditampakkan melalui penerimaan sakramen pembaptisan. Pertanyaannya: bagaimana praktek sakramen pembaptisan dalam masyarakat yang pluralistis seperti di Indonesia? Bagaimana memahami kata-kata Injil: Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus? Di samping membahas pertanyaan-pertanyaan di atas, buku ini juga mengupas kasus-kasus konkret yang terjadi di dalam Gereja berkaitan dengan penerimaan sakramen pembaptisan.