Pandangan gender mendapat istimewa di masyarakat luas tempat dikotomi laki-laki perempuan dipahami secara umum acap kali dijustifikasi. Demikian pula hal ini pada kelanjutannya lahir di bidang kritik sastra, yang belakangan dikenal luas dengan istilah Kritik Sastra Feminis (KSF). Esensi dan asal muasal dikotomi begitu kuatnya sehingga kita gencar mendiskusikan orde gender dengan gambaran singkat bahwa beberapa hal yang dianggap sebagai unsur utama ideologi gender dominan di masyarakat. Oposisi laki-laki perempuan sangat kuat karena posisinya dalam ideologi gender dan karena caranya menampilkan sesuatu benar-benar telah merasuk ke dalam masyarakat. Oposisi itu muncul sebagai satu kesatuan. Oposisi ini tidak terhubung secara instrinsik tetapi jaring asosiasi yang melingkupi telah menyatukannya ke dalam gagasan-gagasan populer, termasuk ke dalam ranah novel. Buku ini berbicara lebih lanjut perihal demikian.