Image of Rumah Kita: Suatu Refleksi Iman

Text

Rumah Kita: Suatu Refleksi Iman



Apabila kita makan sirih, kenikmatannya tidak terletak pada akhir kunyahan. Makan sirih dengan kapur terasa sedikit demi sedikit, sejak awal sampai akhir. Namanya makan sirih namun kapur bukanlah tambahan yang paling rendah posisinya, hanya karena dia adalah benda mati sedangkan sirih adalah daun, yang merupakan benda hidup. Makan sirih pun menjadi semakin nikmat kalau dilaksanakan sambil bercakap-cakap; pun kalau mungkin cara bersopan-santunnya tidak senantiasa selaras dengan tuntutan kehalusan istana. Kebersamaannya-lah yang melukiskan keseluruhan hidangan. Begitulah pula Paus Fransiskus mengajak kita merefleksikan our common home yang terdiri atas manusia, hewan, tetumbuhan dan pelbagai benda di alam semesta: di tangan Allah Pencipta yang berkat Roh telah direkonsiliasikan dengan kita oleh Sang Putra.


Availability

19131230 Mar rAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
230 Mar r
Publisher Kanisius : Yogyakarta.,
Collation
191hlm: 12,5x19cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-5054-4
Classification
230
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this