Image of Gerakan Theosofi di Indonesia: Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi

Text

Gerakan Theosofi di Indonesia: Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi



Buku ini menguak peran historis Gerakan Theosofi di Indonesia. Di balik tuduhan Gerakan Theosofi adalah bagian dari konspirasi Yahudi, dihubungkan dengan isu-isu aktual termasuk isu neolib, ternyata Teosofi memberikan nuansa bagi cikal bakal sejarah pluralisme di Indonesia, yakni dengan mengikutsertakan semua unsur (pribumi, Eurasia, Belanda totok, dan Cina). Lebih jauh lagi, Gerakan Teosofi berkontribusi dalam penciptaan nasionalisme dan kemunculan elit modern Indonesia lantaran persentuhannya dengan gerakan pendidikan, gerakan politik, dan gerakan wanita. Theosofi yang didirikan oleh Helena Petrovna Blavatskyseorang wanita asal Rusia berdarah Yahudi pada 1875 di New York Amerika Serikat ini memang memberikan pengaruh yang cukup besar bagi gerak nasionalisme di negeri ini. Banyak elit-elit nasional dan founding father negeri ini pada masa lalu yang terpengaruh dalam ajaran-ajaran Theosofi ini. Sebagian dari mereka bahkan menjadi anggota resmi dan memegang teguh keyakinan Theosofi. Kebanyakan dari para tokoh yang tergabung dalam Theosofi adalah mereka yang mengusung paham kebangsaan (nasionalisme) dan penganut kebatinan. Mereka umumnya tertarik dengan Theosofi karena jargon yang dikampanyekan oleh organisasi itu diantaranya soal pluralisme dimana semua agama pada intinya sama saja selama menebarkan kebajikan, kasih sayang, toleransi, perdamaian, persamaan dan sebagainya. Semua itu tercermin dalam motto organisasi ini yaitu There is no religion higher than truth tak ada agama yang lebih tinggi daripada kebajikan. Jargon-jargon tersebut pada masa itu disuarakan oleh para humanis Eropa yaitu mereka yang mengusung paham humanisme sebagai pokok tertinggi dalam kehidupan yang mana kebanyakan dari mereka adalah para penganut Theosofi ataupun Freemasonry yang datang ketika Indonesia masih bernama Hindia Timur atau sering disebut Hindia Belanda.


Availability

15619299.934 Art gAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
299.934 Art g
Publisher Pustaka Al-Kuatsar : Jakarta.,
Collation
xxxv + 348hlm; 13,5x20,5cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-592-518-7
Classification
299.934
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this