Keuskupan Palangka Raya sedang menuju Gereja yang mandiri, baik dalam hal tenaga pastoral maupun dalam hal infrastruktur. Sejauh ini kemandirian terus menerus diusahakan, baik oleh hirarki Keuskupan maupun oleh umat awam. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu kerja sama segenap Umat Allah. Semangat menuju Gereja yang mandiri sangat tampak dalam usaha para pastor, biarawan-biarawati dan umat awam dalam mengusahakan pembinaan dan mempersiapkan iman umat serta sarana dalam pelayanan. Langkah menuju kemandirian Keuskupan ini disampaikan dalam rapat kerja Keuskupan tanggal 1-7 Oktober 2007. Dalam raker tersebut Bapak Uskup menegaskan bahwa yang dimaksud dengan kemandirian adalah kemampuan umat bersama hirarki untu memenuhi kebutuhan pelayanan pastoral dalam hidup menggereja. Kemandirian tersebut meliputi bidang-bidang berikut: (a) tenaga pastoral, untuk melaksanakan pelayanan pastoral yang terdiri dari: pelayan tertahbis (imam), non tertahbis (para religius biarawan-biarawati serta katekis); (b) dana untuk pembiayaan pelaksanaan pastoral (termasuk untuk pembangunan gereja-gereja); (c) kemampuan managerial dan sikap-sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan pastoral. Kemandirian semakin dipertegas dalam pertemuan para pastor pada bulan Februari 2008. Pertemuan tersebut salah satunya membahas tentang perkembangan beberapa paroki mandiri dari tahun ke tahun dari segi finansial. Tidak hanya itu saja, pertemuan tersebut juga membahas kemungkinan bantuan silang dari seluruh paroki mandiri kepada beberapa paroki yang belum mandiri.