Selama Roma tumbuh dari sekumpulan dusun prasejarah di dekat persilangan Sungai Tiber menjadi kekaisaran dunia, menjadi matanglah rasa tertib yang kuat, yang merupakan ciri negara serta masyarakatnya. Rasa tertib ini dikawinkan dengan berbagai macam karya budaya dan teknologi bangsa-bangsa lain yang mereka serap, mereka lestarikan dan mereka beri arti universal. Baik tradisi yang merupakan tuntutan akan kesesuaian terhadap adat kebiasaan lama, maupun prestasi pribadi yang mencerminkan usaha mencari kemuliaan perorangan, terus menerus tegang dan dinamis selama perkembangan dan kemajuan Roma. Tradisi serta prestasi pribadi itu memberi bentuk pada pengelolaan negara serta kekaisaran, dan pada perkembangan hukum. Keduanya merupakan unsur-unsur pengembang di dalam kesusastraan yang sangat memperhatikan baik sejarah suku bangsa Roma sendiri maupun misi yang dibawakan olehnya.