Babakan-babakan sejarah telah denganfasih mengajarkan bahwa dari sekian jibunan realitas yang pernah tampil di medan hidup hanyalah cinta yang abadi. Selebihnya adalah tumpukan barang-barang atau hal-ihwal yang busuk oleh waktu lalu lenyap. Mungkin karena cinta merupakan nafas lembut dari Tuhan itu sendiri bagian terpenting dari keberadaanNya. Maka ketika hidup seseorang disemprong cinta ia berarti dianugerahi dua hal sekaligus: kelenturan dan kedahsyatan yang luar biasa. Karena itu terpujilah orang yang hidupnya disucikan oleh cinta!