Tidak dapat disangkal, dalam kegiatan bertutur, manusia berbudaya pasti terlibat dengan retorik. Tetapi, karena belum memahami dan memanfaatkannya secara baik yang menjadi tujuan komunikasi itu kandas di tengah jalan. Entah itu akibat salah-terima, salah-tafsir, keliru-gagas, dan jenis-jenis kepincangan komunikasi lain yang membuat amburadul. Itulah sebabnya, demi komunikasi yang baik dan langgeng, setiap orang utamanya yang berkarier patut mempelajari dan menggunakan retorik secara tepat. Buku ini menyibak permasalahan retorik yang tertuang dalam 5 bab: (a) Retorik sebagai ilmu; (b) Retorik klasik; (c) Retorik baru; (d) Fenomena retorik dalam budaya Jawa.