Kumpulan esei ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama esei dan bagian kedua catatan. Kehadirannya merupakan gumam. Gumam memang bernilai subyektif; tetapi masih mampu memancarkan nilai-nilai fungsional karena lahir dari pemikiran untuk menemukan hakikat suatu persoalan. Gumam adalah saksi bahwa seorang pernah memperhatikan suatu persoalan, pernah merenungkan , pernah memikirkan, dan pernah mencoba memecahkannya. Sebuah kumpulan esei atau catatan seperti buku ini tidak mungkin dirangkum untuk menunjukkan suatu analisis persoalan yang utuh. Disamping itu usaha pengumpulan esei atau catatan memang bukan dimaksudkan untuk tujuan tersebutmelainkan untuk menyelamatkan buah renungan dan pemikiran yang pernah lahir betapapun kecilnya. Hal ini merupkan salah satu perujudan sikap kultural suatu bangsa yang beradab.