Dimulai di sebuah desa pertanian yang masih percaya takhayul, hingga ke Kota Terlarang dengan kadensi moralnya. Negeri Cina yang sedang berada di bawah pendudukan bangsa Manchu berada dalam situasi serba ekstrem: antara kehidupan primitif dan peradaban tinggi, kemiskinan dan kekayaan berlimpah ruah. Rakyatnya nyaris dianggap budak Kaisar. Kemudian muncullah Hung, pemimpin baru yang penuh karisma, yang menjanjikan harapan pada orang banyak sebuah Kekaisaran Langit di bumi. Tapi bagi Rulan, putri penghalau roh desa, yang punya harga diri, Hung adalah orang asing yang patut dicurigai. Meskipun menaruh simpati pada pemberontak, Rulan berusaha menghindari Hung yang menaruh minat padanya. Ia menyusup sebagai mata-mata di dalam rumah tangga Li, seorang jenderal Manchu yang berkuasa. Disana ia melayani ibunya yang cerewet serta menjadi gadis simpanan ahli waris keluarga Li. Dan disinilah kubu pertahanan musuh, ia bertemu dengan Pao An, seorang tahanan yang mudah berang, namun berhati lembut bagaikan penyair, yang berhasil menumbuhkan cinta dalam hati Rulan, serta keinginan untuk terbebas, baik dari pihak Manchu maupun dari Hung yang sinting bebas mewujudkan masa depannya sendiri. Sebagai pejuang dan pemulih, perempuan peliharaan dan mata-mata, tokoh Rulan betul-betul menampilkan pribadi patriot sejati. Kisahnya, yang diilhami oleh hasil penelitian Linda Ching Sledge setelah menggali sejarah keluarganya sendiri selama bertahun-tahun, mengungkapkan tentang Cina di suatu masa yang rusuh dan penuh pergolakan. Novel ini betul-betul unik dan menarik dan akan membuat para pembacanya hanyut di dalamnya.