Buku ini berangkat dari kepedulian dan sikap ideologis bagaimana kajian Hubungan Internasional dan HAM bisa bermanfaat untuk tujuan mulia memanusiakan manusia, pemihakan dan pemberdayaan mereka yang marjinal. Buku ini adalah bacaan awal dan pemicu diskusi bagi para mahasiswa, peneliti, aktivis, dan kalangan umum yang berminat pada isu ini. Kasus-kasus empirik tentang HAM kontemporer, seperti genosida Rwanda, statelessness Rohingya, counterterrorism Amerika Serikat, perjuangan Falun Gong, dan perkembangan hak sipil dan politik Indonesia dianalisis dengan menggunakan kerangka teoritik dalam Hubungan Internasional, baik melalui pendekatan klasik, kultural, dan kritikal yang diintegrasikan dengan kerangka dan pemikiran tentang hak asasi manusia.