Akhir abad kedua puluh barangkali merupakan tontonan berakhirnya sejarah-ide tentang sejarah. Tontonan mewah yang membingungkan. Di satu sisi kita terperangkap tak berdaya dalam belitan sejarah, disisi lain kita mulai menyadari betapa omong kosongnya sejarah. Sejarah dipertanyakan, penulis sejarah dicurigai, dan akhirnya memang tak ada apa-apa. Tapi sejarah ada disana. Di suatu tempat yang tak seorangpun tahu, atau lebih tepatnya kita menjadi demikian sok tahu. Buku ini merangsang, sangat merangsang untuk mengajari kita subversif. Bukan sekedar mempertanyakan sejarah-sejarah besar, atau buku harian anda, melainkan juga mempertanyakan segala yang dibahas dalam buku ini. Sungguhkan buku ini telah dengan penuh keberanian hendak mewakili suatu yang hendak disampaikannya/sesuatu yang dipikirkan penulisnya ketika menuliskannya? Bukankah ketika buku ini ada ditangan Anda, ia bukan apa-apa kecuali sebagai buku tersebut.