Saat ini banyak orang berbicara tentang krisis karakter dan arti menjadi manusia otentik. Saat saya mempelajari Kitab Samuel, saya mengetahui bahwa perkembangan iman yang vital mempengaruhi pembentukan karakter kita. Allah juga kerap menggunakan kemalangan sebagai katalisator pengembangan karakter kita. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk pembentukan karakter tersebut. Dengan berkaca pada pribadi Daud dan Samuel kita diajak untuk memahami bahwa: (1) Iman merupakan obat bagi ketakutan; (2) Belas kasih merupakan peredam rasa cemburu; (3) Kasih merupakan sarana ampuh mengikis kebencian; (4) Kepatuhan merupakan jalan sempurna menghapus pemberontakan.