Gagasan tentang Gereja sebagai sakramen menunjukkan adanya kesadaran diri Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan. Identitas Gereja sebagai sakramen tidak sekedar ditandakan dengan melakukan upacara-upacara ritual, melainkan pula ditandakan melalui hidup konkret di tengah-tengah dunia. Gereja perlu menyadari bahwa rahmat dan kasih Allah terbuka bagi seluruh umat manusia. Gereja diutus menjadi tanda dan sekaligus sarana tindakan Allah dalam mengumpulkan manusia dan keselamatan bagi dunia. Untuk tugas itu, Gereja memiliki pengalaman yang mendalam tentang keselamatan, sehingga dunia dapat diselamatkan dalam dan melalui dinamika dirinya. Paroki sebagai umat Allah secara konkret dan utuh terpanggil menjadi sakramen keselamatan bagi manusia. Justru dalam dan melalui paroki Gereja dapat melaksanakan secara konkret misteri keselamatan tersebut. Sebab Gereja hanya akan menjadi nyata dan konkret apabila dirinya beraktualisasi dalam kehidupan komunitas yang lebih kecil dan konkret pula. Dalam konteks ini paroki menjadi sakramen keselamatan bagi manusia di tengah-tengah hidup manusia secara konkret. Tesis ini bertujuan menggali dan menemukan reksa pastoral paroki yang menggambarkan Gereja sebagai sakramen. Dalam hal ini perlu didalami secara seksama tentang hakikat Gereja sebagai sakramen, hakikat paroki dan reksa pastoralnya berikut dengan tantangan-tantangan yang harus dihadapi.