Yesus Kristus dalam proses pewahyuan memang merupakan peristiwa Wahyu, bahkan sang Wahyu yang definitip. Namun tidak berarti Allah berhenti bicara dan membuka diri pada manusia demikian halnya yang terjadi pada Vassula. Bukannya tidak wajar bila ada yang bertanya: apakah sapaan kata-kata ilham ini dari Allah. Semenjak zaman Paulus masalah ini sudah dicermati oleh jemaat bila ada peristiwa seseorang merasa mendapat sesuatu khusus dari Allah. Paulus mengajak umat untuk diskresi untuk 'maneges' apakah anugerah itu memperkokoh firman iman kepada Allah serta mendukung hidup dalam jemaat. Dalam proses dialog ini Vassula juga tidak serta merta tanpa upaya kritis begitu saja menerima apa yang dialaminya sebagai Allah yang membuka hati. Yang baik dicatat ialah bahwa cara yang dipakai ini adalah dialog pembicaraan bukannya suatu monolog sepihak.