Radius Prawiro berada di tengah dan, sampai batas-batas tertentu, turut membentuk sejarah itu. Perannya cukup menonjol dalam periode ketika pragmatisme berkembang menjadi roh ideologi pembangunan Orde Baru. Tetapi, ia sadar bahwa ia adalah dari sebuah tim yang berkarya bagi segenap bangsa Indonesia, dan bukan bagi segelintir orang. Ia juga telah memprediksi, dan senantiasa mencoba mengingatkan kemungkinan munculnya anggota sebuah tim besar. Kiprah, peran dan butir-butir pemikiran Radius Prawiro sebagai seorang anak manusia terungkap dalam biografi ini. Perjalanan hidup dan pemikiran Radius ini tentu mengandung sejumlah fakta yang boleh jadi berharga untuk merekonstruksi salah satu episode sejarah bangsa.