Record Detail
Advanced SearchText
Humanisme dan Sesudahnya: Meninjau Ulang Gagasan Besar Tentang Manusia
MENGAPA HUMANISME, suatu paham yang menitikberatkan pada manusia, kemampuan kodratinya, dan nilai-nilai kehidupan duniawi perlu dibicarakan kembali? Sejak abad ke-14 gerakan humanis modern tumbuh memberikan penafsiran rasional yang mempersoalkan monopoli agama dan negara terhadap tafsir kebenaran. Humanisme sekular memberi kita keyakinan bahwa kehidupan dunia-atas-sana tak lebih penting daripada kehidupan dunia-bawah-sini. Namun, humanisme tak luput dari kritik. Ketika humanisme menuntun pada suatu kemanusiaan tanpa Tuhan, yaitu keadaan ketika manusia bermain sebagai Tuhan, Hiroshima, Gulag, Killing Fields, Sebrenica, dan puluhan tempat pembunuhan massal lain pada abad ke-20 menjadi tak terhindarkan. Di negeri kita, tragedi kemanusiaan juga tak sepi. Lalu, apakah itu berarti humanisme sudah usang? Ketika kini kebangkitan agama-agama sedang berlangsung mulus tak banyak hambatan dan nilai-nilai universal makin relatif, hikmat apakah yang masih dapat kita pelajari dari humanisme? Bagaimanakah sosok dan peran humanisme dalam masyarakat yang menjadi majemuk juga karena agama-agama seperti masyarakat indonesia? Buku kecil ini mengurai dengan jernih pengertian humanisme, perkembangannya, dan berbagai kritik terhadap humanisme. Tidak berhenti di situ, penulis juga menawarkan tafsir baru atas paham tersebut, yang disebutnya sebagai Humanisme Lentur.
Availability
17162 | 144 Har h | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
144 Har h
|
Publisher | Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) : Jakarta., 2012 |
Collation |
xi + 88hlm: 13x19cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-91-0459-5
|
Classification |
144
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available