Record Detail
Advanced SearchText
Humanisme dan Skolastisisme: Sebuah Debat
Mengetahui itu tidak sama dengan mencintai: memahami juga berlainan dengan menghendaki. Demikianlah keyakinan kaum humanis dalam zaman Renaissance. Mereka sadar bahwa karya-karya pengarang klasik seperti Cicero dan Seneca yang begitu mereka cintai memiliki pengaruh afektif jauh lebih besar daripada karya-karya filsuf besar seperti Aristoteles yang melandasi paham skolatisisme. Debat antara Skolatisisme dan humanisme Renaissance dalam abad keenam belas yang yang dibahas dalam buku ini adalah sebuah fase dalam debat antara filsafat dan retorika. Debat ini pada hakikatnya adalah sebuah konflik antara dua bentuk pengungkapan atau metode studi dan pengajaran yang berbeda: yang satu mengarah pada akal budi, yang lain berbicara pada hati; yang satu pada dasarnya bersifat kognitif, yang lain afektif; yang satu mengejar kebenaran, yang lain ingin hidup baik dengan moralitas tinggi. Selama berabad-abad kedua disiplin ini menjadi dua pusat alternatif bagi pengorganisasian program-program pendidikan secara luas atau paideia. Perselisihan antara kedua kultur dan tradisi ini tidak dapat dihindari, ketika mereka melihat dan menjadi yakin, sekali lagi, mengenai pentingnya dan bahkan unggulnya metode dan tujuan pendidikan mereka atas metode dan tujuan pendidikan lawan.
Availability
11781 | 100 Tja h | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Pustaka Filsafat
|
---|---|
Call Number |
100 Tja h
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 2004 |
Collation |
113hlm: 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-21-0853-X
|
Classification |
100
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available