Setiap manusia selalu menjalankan aktivitas untuk menampilkan eksistensinya. Aktivitas manusia selalu terarah pada pengembangan dan peningkatan kualitas kemanusiaan dalam arti seluas-luasnya. Proses itu terangkum dalam apa yang disebut pendidikan. Pendidikan yang baik sangat dibutuhkan kaum muda untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang utuh. Pendidikan itu penting, oleh sebab itu mutu pendidikan selalu menjadi perhatian masyarakat. Salah satu langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah memperbaiki kualitas guru. Sekarang pemerintah sedang mendorong para guru agar lebih profesional. Para guru diajak memperbarui diri dan mengembangkan keahliannya. Untuk itu pemerintah menyelenggarakan program sertifikasi guru. Guru agama Katolik juga mendapat kesempatan untuk mengikuti sertifikasi. Dalam beberapa dokumen tentang pendidikan, Gereja menegaskan juga perlunya profesionalisme guru. Bagi Gereja, guru agama adalah pewarta Injil, pengajar iman. Guru agama adalah perpanjangan tangan Gereja dalam tugas mewartakan Injil kepada semua orang di sekolah. Gereja sangat mendukung guru agar lebih profesional. Semakin profesional, guru agama akan lebih berkualitas, sehingga pewartaan Injil semakin terlaksana dengan baik. Sekarang sudah banyak guru agama Katolik lulus sertifikasi, sehingga menyandang status profesional. Namun demikian, berstatus profesional saja tidak cukup. Guru agama harus menunjukkan profesioanlisme dalam medan pengabdian yang penuh tantangan.