Peristiwa dalam Ester 5:1-8 ([D:1-9] Est.5:3-8) yang kami angkat menjadi perikop skripsi ini menggambarkan sebuah kisah yang menegangkan dan berada di luar pemikiran manusia. Ester yang cantik dan mempesona tampil dengan keberanian masuk ke dalam suasana yang sangat menegangkan. Ester dengan berani datang menemui raja walaupun dengan konsekuensi hukuman mati demi keselamatan bangsanya. Peristiwa ini memunculkan suatu persoalan dalam benak kami, bahwa tidak mungkin seorang manusia biasa mampu melakukan suatu perbuatan dengan mempertaruhkan nyawa demi keselamatan banyak orang!. Pertanyaannya adalah apa yang mendasari ratu Ester berani melakukan perbuatan mulia namun berbahaya dan mengerikan itu? rnIman yang mendalam pada Allah dan percaya akan campur tangan-Nya dalam setiap usaha manusia yang takut kepada-Nya adalah dasar dan kunci dari segalanya. Inilah yang menjadi inti dari seluruh usaha dan pergulatan ratu Ester dalam mengambil hati raja dan menyampaikan permohonannya. Dia yang takut akan Allah percaya bahwa Allah tidak akan membiarkannya binasa, sebab Tuhan melindungi hamba-Nya yang lemah dan setia. Iman ratu Ester yang besar telah membuahkan keberanian yang besar pula. Seperti yang tertulis dalam surat kepada orang Ibrani, Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Ibr. 13:6). Demikianlah iman akan mengalahkan segala (ketakutan, kecemasan, ancaman dsb) sebab iman telah membuahkan keberanian dalam segala sekalipun itu harus menantang maut.