Buku Dukacita Sengsara telah menginspirasi ribuan orang sejak kemunculannya yang pertama pada tahun 1833 berdasarkan penglihatan mendetail terhadap Sengsara dan Kematian Tuhan Kita seperti yang dilihat oleh Beata Anna Katharina Emmerick (1774-1824), seorang biarawati Agustinian Jerman, dan dicatat oleh Clemens Brentano, seorang tokoh sastra terkemuka saat itu. Sejak masa mudanya Suster Emmerick yang saleh memiliki kemampuan mistik, dan seringkali melakukan korban silih. Ia dianugerahi rahmat oleh Tuhan sepanjang kehidupannya dengan penglihatan ekstase untuk melihat peristiwa-peristiwa penderitaan dan kematian Tuhan Kita. Penglihatan itu sekarang kita pahami sebagai pemberian besar Tuhan kepada dunia. Penglihatannya terhadap Penderitaan dan Kematian Tuhan Kita Yesus Kristus, yang penuh iman menurut Injil, sangat mengoyak hati, meneguhkan dan mengejutkan karena sangat mendetail. Buku Dukacita Sengsara mencatat dengan ketepatan yang mengagumkan terhadap penderitaan yang mengerikan yang dialami oleh Penyelamat kita dalam tindakan heroic manusiawiNya bagi penebusan. Juga mengetengahkan keikutsertaan Maria dalam penderitaan Puteranya, sehingga buku ini bagi pembaca memberi suatu pemahaman yang pedih mengapa Bunda Kita sering disebut Co-Redemptrix dan Ratu Para Martir.