Epistemologi adalah bidang filsafat yang menggeluti ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat yang menggeluti ilmu pengetahuan, hal yang menjadi perhatian utama adalah soal benar dan salah atau sahih dan tidak sahihnya pengetahuan serta mengenai sumber pengetahuan yang paling utama. Karena itu ada dua aliran ekstrem besar yang paling terkenal dalam bidang ini, yaitu aliran rasionalis dan empiris. Kaum rasionalis mendasarkan kebenaran sebuah pengetahuan pada rasio murni. Sedangkan kaum empiris mendasarkan kebenaran pengetahuannya pada pengalaman. Alasan mereka adalah bahwa pengetahuan pengalaman indrawi selalu mendahului pengetahuan akal budi. Dari pertentangan kedua aliran ekstrem ini muncullah filsafat pragmatisme William James. Dalam filsafatnya ini ia tidak hanya menekankan teori-teori tetapi lebih menekankan pentingnya tindakan dalam rangka mencapai tujuan hidup manusia yaitu konsekuensi praktis. Suatu teori yang terpenting bukalah esensinya melainkan konsekuensinya. Karena itu ia memiliki slogan Something is true if it works. Pragmatisme dalam epistemologi William James merupakan bidang penengah antara rasionalisme dan empirisme. Bagi William James pengetahuan hanya memiliki fungsi sebagai pemberi informasi dan pembuka jalan bagi perbuatan kita. Ciri pragmatisme James adalah mempertautkan relasi antara pikiran dan perbuatan. Akal budi terarah kepada perbuatan sedangkan perbuatan terarah kepada hasilnya. Metode berpikir pragmatis yang menekankan pengalaman ini mengingatkan kita pada sikap dasar dari filsafat empirisme. Yang membedakan adalah bahwa kaum pragmatis mengambil sikap yang lebih radikal. Dapat dikatakan bahwa pragmatisme merupakan bentuk empirisme yang lebih modern. Di sini James ingin menegaskan sifat pengalaman yang dinamis yaitu silih berganti. Karena itu perlu adanya verifikasi eksperimental setiap pengalaman.