Pada dasawarsa yang lalu tampak telah terjadi lebih banyak pergeseran dalam retorika pembangunan pedesaan daripada dalam praktiknya. Pergeseran-pergeseran tersebut mencakup pembalikan-pembalikan yang sekarang dikenal pendekatan dari atas menjadi pendekatan dari bawah, dari standarisasi terpusat menjadi penganekaragaman lokal, dan dari cetak-biru menjadi proses belajar. Dalam kaitannya dengan hal-hal tersebut, telah dimulai juga adanya suatu perubahan dalam cara belajar. Gerak perubahan di sini adalah menjauhkan dari survei penggalian dengan kuisioner ke arah analisis dan memahami secara partisipatif di mana semakin banyak kegiatan yang sebelumnya di ambil oleh orang luar sekarang dilaksanakan oleh masyarakat desa atau kota itu sendiri. Dalam perubahan-perubahan ini, sebagian telah diperankan oleh dua kelompok pendekatan dan metode yang saling berhubungan erat, yakni Memahami Desa Secara Cepat (RRA) yang menyebar pada tahun 1980-an, serta perubahan yang lebih jauh menjadi Memahami Desa Secara Partisipatif (PRA) yang mulai dan menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan kerangka mengenai asal mula, prinsip-prinsip, pendekatan-pendekatan, metode serta aplikasi RRA dan PR; dan khusus tentang PRA, pemaparan yang dilakukan bersifat untuk menilai kekuatan, kelemahan, potensi serta signifikasi paradigmatiknya.