Pernah ada asumsi bahwa konsep dasar psikologi itu benar bagi semua bangsa di dunia. Akan tetapi, baru-baru ini, telah dikembangkan pendekatan posmodern untuk penelitian pada model-model Barat, dengan membangun psikologi yang memperhitungkan faktor sosial-politik, sejarah, agama, ekologi, dan faktor-faktor indigenous lainnya yang membuat setiap budaya, serta setiap orang sebagai agen bagi tindakan mereka sendiri. Indigenous and Cultural Psychology ini mensurvei terhadap fenomena psikologis dan perilaku dalam konteks penduduk di negara-negara berkembang dan sedang berkembang yang difokuskan khususnya di Asia. Sebuah tim internasional yang terdiri dari 28 ahli pun dibentuk untuk menjelaskan konsep-konsep budaya tertentu (seperti paternalisme dan konsep amae di Jepang), model-model integratif dari metode penelitian, dan untuk menghilangkan kesalahpahaman khas tentang lapangan dan tujuan penelitiannya. Hasil dari survei tersebut mencerminkan standar penilaian yang ketat, sistematis, dan dapat diverifikasi. Pendekatan-pendekatan ini akan memberikan dasar bagi kebenaran penemuan psikologis yang universal.