Perbincangan mengenai postmodernisme tidak akan pernah berakhir dan tidak akan pernah selesai. Kompleksitas dan keniscayaan dan bahkan kenisbiannya gerakan intelektual manusia kontemporer menyuguhkan wacana itu. Sebagai jargon baru, postmodernisme sarat makna dan mencakupi idea-idea dan nuansa-nuansa pemikiran yang begitu luas cakupannya, melebihi kemampuan sebuah kosakata di dalam membawa pesan. Kalaulah postmodernisme dapat disebut sebaai sebuah ideologi baru, barangkali inilah ideologi yang paling adsurd, yang orang bisa sepakat dalam tataran epistemologisnya, tetapi tidak akan pernah ketemu di dalam praksisnya. Postmodernisme mewakili harapan dan sekaligus keputusasaan, di kala manusia harus hidup di dalam saling ketergantungan, di dalam dunia yang satu tetapi saling mengintai dan saling mencuri kesempatan dan bahkan menghalalkan keculasan untuk sekedar menjadi lebih unggul.