Buku ini sama sekali tidak menggarisbawahi sihir. Sebaliknya, buku ini justru mengkonfrontasi praktek sihir dengan Injil Kristus. Connie Neal mengajak kita melihat bahwa ternyata dalam cerita Harry Potter terkandung banyak tema-tema Injil Kristus yang dipraktekkan oleh para pelaku, misalnya mengampuni, mengasihi, merangkul yang tersisih, bertekun dalam derita, bermurah hati, berharap, menolong yang tidak berdaya, melawan kuasa jahat, dan lainnya. Secara kasat mata, Neal membandingkan berbagai adegan cerita Harry Potter dengan cerita-cerita Injil sambil mengutip sumber dari keempat kitab Injil. Tetapi bukankah perbuatan sihir Harry Potter berurusan dengan kuasa jahat? Memang! Justru karena itu kita diajak oleh Neal untuk menaati suruhan Kristus, yaitu menangkal segala kuasa jahat. Tulis Neal, Therefore although they are real and dangerous we need not cower in fear of evil spirits. Like Harry and friends we can learn to practice Defense Against the Dark Arts trusting that there is a greater power at work that we may not yet fully understand.