Kaum intelektual, yang karena pekerjaannya banyak berkecimpung dalam produksi gagasan, mempunyai kedudukan terhormat dalam masyarakat. Telah menjadi anggapan umum, kaum intelektual berumah di atas angin, dan karenanya mereka anti kemapanan selalu bertindak sebagai agen perubahan malah dalam banyak hal dipandang sebagai pelopor gerakan revolusioner. Benarkah begitu? Dalam buku ini Dr. Brym menganalisis hubungan antara lokasi sosial intelektual dan orientasi sosial politik mereka. Ia membahas secara kritis berbagai pandangan sosiologis dan mengemukakan bahwa kondisi sosial yang berbeda mendorong kaum intelektual mengikuti haluan politik yang berbeda pula: moderat atau radikal demokrasi atau elitisme kiri atau kanan.